AL-JAMA’AH


VISI PERSATUAN ISLAM

Terwujudnya al-Jamaah sesuai dengan tuntunan al-Qur’an dan as-Sunnah

MISI PERSATUAN ISLAM

  1. Mengembalikan umat kepada al-Qur’an dan as-Sunnah
  2. Menghidupkan ruhul jihad, ijtihad dan tajdid
  3. Mewujudkan mujahid, mujtahid dan Mujahid
  4. Meningkatkan kesejahteraan umat

 TUJUAN PERSATUAN ISLAM

Terlaksananya syari’at Islam berdasarkan al-Qur’an dan as-Sunnah secara kaffah dalam segala aspek kehidupan (Qanun Asasi Persatuan Islam Pasal 3)[1]

Makna Jamaah :

  1. Berjama’ah dalam shalat, sebagaimana sabda Nabi Saw:

“Shalat berjama’ah itu lebih baik daripada shalat sendirian (munfarid) dengan dua puluh tujuh derajat” (HR. Bukhori dan Muslim)

 Maksud jamaah dalam hadits ini ialah shalat berjamaah yang minimalnya terdiri dua orang yaitu imam dan ma’mum, dan jika shalat sendirian disebut munfarid.

      2.  Rombongan, seperti sabda Nabi

“Cukup dari suatu jamaah (rombongan) jika mereka lewat untuk memberi salam salah seorang dari mereka, dan cukup dari satu jamaah untuk menjawab salam, salah seorang diantara mereka” (HR. Ahmad)

  1. Kumpulan para sahabat Nabi

Menurut Asy-syatibi

Sesungguhnya jamaah secara khusus adalah para sahabat Nabi (Al-Hisyam 2: 262)

 

  1. Mayoritas Kaum Muslimin

 “Sesungguhnya Allah Tidak akan menyatukan umatku-atau umat Muhammad saw-dalam kesesatan, Tangan Allah ada pada al-jama’ah, dan siapa yang memishakan diri berarti ia menyendiri menuju neraka” (HR. Tirmidzi)

  1. Menurut Ali bin Abi Tholib

“Jamaah, demi Allah, adalah Kumpulan orang-orang yang berada dalam Haq, sekalipun jumlahnya sedikit. Sedangkan Firqoh adalah kumpulan orang-orang bathil sekalipun jumlah pengikutnya banyak”.[2]

  1. Daulah Islamiyah

Kumpulan umat Islam, dimana mereka telah sepakat untuk mengangkat seorang amir/imam”

Jamaah disini dengan arti lain adalah daulah yang telah memiliki jamaah. Hal ini sesuai dengan sabda nabi dibawah ini :

“Barangsiapa yang meilhat dari amirnya sesuatu yang ia tidak senangi, maka hendaklah bersabar, karena barangsiapa yang memisahkan diri dari JAMAAH sekalipun sejengkal, lalu dia mati maka kematiannya seperti mati jahiliyah” (HR. Muslim)

“Apabila dua khalifah dibai’at, maka bunuhlah yang terakhir dari mereka” (Muslim)

  1. Firqoh Najiyah

“Sesungguhnya Bani Israil telah berpecah belah kepada 71 Firqoh dan umatku akan terpecah belah menjadi 72 firqoh, semuanya di Neraka kecuali yang satu, yaitu “Jamaah” (HR. Ibn Majah, 2: 1322)

Dalam hadis lain Nabi menjelaskan bahwa golongan yang satu ialah :

“ialah yang berpedoman kepadaku dan para sahabatku”.

Demikian pula yang dimaksud dengan istilah “AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH” ialah mereka yang berpegang teguh kepada Sunnah Nabi dan berprinsif seperti para sahabat Nabi.

Jama’ah ialah mereka yang berada dalam haq (kebenaran) yang bersumber kepada Qur’an dan Sunnah, sekalipun jumlahnya sedikit.  (Di sampaikan dalam Halaqoh PC. Pemuda Persis Cimahi Selatan di Masjid Reungas, pada hari kamis, tanggal 13 April 2012)


[1] Pimpinan Pusat Persatuan Islam, Kebijakan (policy) Khusus PP. Persis Bidang Jam’iyyah, Bandung: 2007

[2] A. Zakaria, Menguak Hakikat Syahadat, Bai’at & Jama’ah Muslimin, Ihyaus Sunnah Press

Tinggalkan komentar